Pernahkah kau merasakan hal ini? Terjebak dalam situasi yang paling menyebalkan. Saat dia bilang bahwa dia akan menyayangimu dan mencintaimu. Bualan cinta yang klise. Aku hanya bisa menatapnya dengan nanar. Aku sadar bahwa aku juga begitu mencintai pria ini. Tapi aku tak bisa. Pentingkah dia daripada sahabatku sendiri? Otakku hilir mudik memirkan hal ini. Begitu banyak kemungkinan yang akan terjadi, jika aku salah memilih langkah. Aku tahu perasaannya lama sebelum ini. Bagaimana ia menyapaku, mengajakku ke salah satu tempat, dan menghiburku di kala sedih. Aku tahu.
Tidakkah dia tahu? Bahwa sahabatku lebih mencintai pria ini? Makanya aku tak bisa. Sahabat segala-galanya. Aku masih ingat saat sesi cuhat dia mengatakan bahwa ia mengatakan dia naksir padamu. Berawal dari itu sesi curhat kami selalu di warnai oleh namamu, sikapmu, keluargamu, segala macam berbau kamu. Tidakkah kamu tahu? Diam-diam kami seorang stalker yang hebat. Aku senang melihat wajah sahabatku yang malu-malu ketika tahu ada kau di sekitar kami, aku ikut tersenyum.
Aku berusaha keras tidak mengindahkan gerak-gerikmu. Saat kau diam-diam melirik kami. Aku memberitahu ke sahabatku bahwa kau melirik dia tadi, dan aku senang sahabatku senang. Walaupun aku tahu kamu melirik ke arahku, bukan ke sahabatku. Kadang sahabatku seorang stalker yang luar biasa. Saat dia mendapat info apapun tentang kau dia selalu kegirangan dan menceritakan semuanya padaku dan aku tersenyum. Dia mengetahui bagaimana hubunganmu dengan keluargamu, bagaimana sikapmu dengan wanita lain yang mengerjarmu dengan gila-gilaan, tapi kau hanya diamkan saja, membuat semua wanita itu mundur secara teratur.
Saat prom sekolah tiba, aku tahu kau mencuri pandang ke kami, dan tepatnya aku. Aku sadar saat aku dan sahabatku melewati kamu, kau hanya mendongkak saat aku melewatimu, padahal aku ingin membuatmu melihat sahabatku, bukan aku. Saat acara dansa aku tahu kau menghampiri kami dan sahabatku begitu antusias dengan kehadiranmu. Aku tahu maksudmu. Lalu aku meninggalkan sahabatku saat kau sudah tiba diantara kami, sehingga kau hanya bisa berdansa dengan sahabatku. Dan aku hanya bisa tersenyum miris melihatnya.
Aku selalu bersama-sama dengan sahabatku. Dia segalanya. Dan aku tidak mau kami berdua hancur karena seorang pria. Aku hanya ingin kamu mencintai dia bukan aku. Biarkan sahabatku yang bahagia, dan aku akan ikut bahagia melihatnya. Walau dia bahagia karenamu. Aku selalu mendukung hubungan sahabatku itu denganmu, memberi semangat bahwa kau juga menyukai sahabatku. Bukan aku.
Dan kini kau berdiri di hadapanku menunggu jawabanku. Dan aku tak akan pernah bisa. Aku begitu mencintaimu dan sahabatku. Pergilah dan tinggalkan aku. Datanglah padanya, dan bilang bahwa kau begitu mencintainya, jika kau mencintaiku. Aku tahu cinta takkan bisa di paksakan. Maka dari itu jalinlah hubungan yang baik dengannya. Bangunlah cerita cinta yang indah, dan aku aku bahagia melihat kamu yang aku cinta dengan sahabatku. Dan suatu hari nanti aku juga akan berjanji, aku akan menemukan sosok yang akan kucintai setelah kamu. Tapi aku tidak janji aku bisa.
Aku hanya bisa terus memandang langit yang mengabu. Dan saat rintik hujan menyambut kesedihanku, menyambut lukisan luka yang kau berikan, menyambut penyesalanku. Aku hanya bisa memandang langit. Agar air mataku tidak bisa jatuh. Karena ini kulakukan demi sahabat.